Thursday, April 26, 2012

My trip to Bali (D3)

Setelah rasa lelah yang berlebihan di hari sebelumnya, kami memutuskan untuk sedikit bersantai di hari ketiga. Tujuan kami hari ini adalah Bedugul, Joger dan makan Ayam Betutu original dari Gilimanuk.

Seperti biasa, kami mengawali hari dengan makan quickbite. Hari ini quickbite kami rasanya ngga pedas seperti Nasi Jinggo. *I forgot the name, sorry*. Yang unik dari quickbite kami adalah nasinya dicampur dengan ketela ungu yang sudah dirajang agak halus. Rasanya ya gitu-gitu ajah. Meskipun begitu, tetap Alhamdulillah karena sudah ada makanan gratis yang bisa mengganjal perut. Karena Nasi Jinggo kemaren cukup pedas, Indah memutuskan untuk skipping her quickbite and bought some bread instead. Jatahnya Indah saya yang makan, hehehe…  *Alhamdulillah (lagi)*

Tuesday, April 24, 2012

My trip to Bali (D2)

Rute yang kami tempuh pada hari kedua cukup padat. Hampir seperti ikut tour pariwisata lah.

Pagi itu diawali dengan Nasi Jinggo, quickbite dari POP Hotel. Quickbite adalah fasilitas dari POP Hotel untuk setiap tamunya. Quickbite bisa diambil di ruang makan hotel yang buka mulai jam 07.00 – 09.30 wita. Namanya keren yah.. quickbite. Padahal saya lebih mengenalnya dengan istilah Sego Kucing alias Nasi Kucing. Nasi Jinggo saya porsi nasinya cuma dua genggam ditambah sambal goreng tempe, mie dan seiris (dan itu benar-benar hanya seiris ) telur.  Tapi tak apalah, Alhamdulillah sudah bisa dapet sarapan gratis. Meskipun tidak sesuai porsi perut, tapi setidaknya ada makanan yang bisa mengganjal. Oh iya, bagi yang tidak selera dengan quickbite, disana juga ada bubur ayam yang bisa dinikmati seharga 5000 rupiah.

My trip to Bali (D1)

Tanggal 17 – 21 April kemarin, saya dan dua orang teman sekantor saya (Indah dan Mba Lucy) akhirnya berlibur di Bali.

Diawali tanggal 17 April, berangkat dari Malang jam 04.30 wib untuk naik penerbangan GA 084 via Juanda. Kami sampai bandara sekitar jam 06.00 wib. Kesan saya tentang Juanda? Luaasss.. kalo dibanding Abdurrahman Saleh, hehe... Dan untuk bandara seluas itu, sangat customer friendly. Toilet bersih dan gratis (sebuah kombinasi yang jarang), check-in counter yang langsung bayar airport tax (menurut saya ngga wasting time), ruang tunggu yang dingin dan bersih. Satu kekurangan yang saya rasakan hanyalah mahalnya harga barang di toko yang berjajar di ruang tunggu. I mean, I know that the goods are expensive but not THAT expensive! Waktu itu saya beli segelas kopi nescafe. Saya pikir harganya berkisar 15 ribu. Ternyata 22 ribu sodara!