Thursday, April 26, 2012

My trip to Bali (D3)

Setelah rasa lelah yang berlebihan di hari sebelumnya, kami memutuskan untuk sedikit bersantai di hari ketiga. Tujuan kami hari ini adalah Bedugul, Joger dan makan Ayam Betutu original dari Gilimanuk.

Seperti biasa, kami mengawali hari dengan makan quickbite. Hari ini quickbite kami rasanya ngga pedas seperti Nasi Jinggo. *I forgot the name, sorry*. Yang unik dari quickbite kami adalah nasinya dicampur dengan ketela ungu yang sudah dirajang agak halus. Rasanya ya gitu-gitu ajah. Meskipun begitu, tetap Alhamdulillah karena sudah ada makanan gratis yang bisa mengganjal perut. Karena Nasi Jinggo kemaren cukup pedas, Indah memutuskan untuk skipping her quickbite and bought some bread instead. Jatahnya Indah saya yang makan, hehehe…  *Alhamdulillah (lagi)*

Setelah sarapan, kami balik lagi ke kamar untuk googling map arah ke Bedugul. Kebodohan terstruktur saya saat itu adalah saya ngga mencatat arah kesana. Jadilah kami berangkat tanpa catatan dan hanya mengandalkan memori saya yang lemah ini.

Arah yang kami ambil adalah Teuku Umar – Diponegoro – WR Supratman - Batubulan – Celuk – Sukowati – Tampak Siring. Dan disitulah kami tersesat. Kali ini kami tersesat cukup lama dan agak keluar jalur. GPS yang dikomando oleh Indah juga ngga banyak membantu. Tapi dengan mengucap terima kasih kepada :
  1. Ibu-Ibu pengangkut pasir di Tampak Siring, 
  2. Mas yang pose di depan BRI, 
  3. Bapak yang lagi ngobrol sama temennya di pinggir jalan, 
  4. Mas-Mas yang lagi jaga bengkel, 
  5. Mbak petugas SPBU dan Mbak penjual ayam crispy di SPBU, 
  6. Bapak Polisi yang terus direngek oleh sekelompok anak SD yang minta tolong untuk diseberangkan jalan pada saat Mbak Lucy dan Indah sedang meminta petunjuk arah, 
  7. Ibu pemilik toko fotokopi,
akhirnya kami sampai juga ke jalur yang benar menuju Bedugul. *fiuuhh*

Jalan kesana? Wii… menyenangkan! Persis seperti arah ke Pujon (Batu, Jawa Timur). Berkelok-kelok tapi sejuk. Di jalan menuju Bedugul, ada Joger cabang baru di sebelah kiri dan Ayam Betutu cabang Gilimanuk di sebelah kanan. Wah, sekali tancap gas dua-tiga tujuan terlewati ini!

Sebagai reminder, objek wisata Bedugul ada 2. Satu dimana Anda bisa sewa perahu atau jetski (jaman baheula) dan yang dua dimana Anda bisa melihat Pura. Hati-hati, jika Anda berniat untuk masuk ke Bedugul 1, pastikan Anda belok kanan di pertigaan dengan pulau jalan di tengah. Tidak ada petunjuk jalan atau gapura yang jelas untuk ke Bedugul 1. Hanya ada "Objek Wisata Bedugul 500m >>" dan "Objek Wisata Bedugul 300m >>" saja. Jalan masuk ke Bedugul 1 pun tidak teraspal dengan baik. Kami akhirnya melewati jalan masuk ke Bedugul 1 untuk naik lagi ke Bedugul 2.


Pintu masuk ke Bedugul 2 bisa ditemui setelah landmark monumen jagung di sebelah kiri jalan. Objek wisata yang ditawarkan oleh Bedugul 2 adalah Pura dipinggir Danau Beratan. Kalau saya tidak salah ingat, dulu untuk sampai ke Pura, saya harus diantar pakai jetski. Kalau sekarang, Pura sudah dapat dilihat dengan membayar tiket 10ribu rupiah, dan dengan melewati taman yang luas sekali. Mbak Lucy dan Indah sempat foto-foto gaya geje disana. Selain taman, Bedugul 2 sepertinya sedang dalam tahap pengembangan. Saya sempat melihat konstruksi pondasi yang belum jadi di dekat pintu masuk.





Bedugul sendiri mempunyai suhu yang hampir sama seperti Malang. Ditunjang dengan langit yang sedikit berawan, kawasan Bedugul sangat tepat untuk beristirahat dan mengambil napas panjang. 

Saya sebenarnya ingin berlama-lama di Bedugul 2, tapi sayang, perut sudah tidak bisa berkompromi. Kami pulang dari Bedugul tanpa membeli buah tangan apapun *Alhamdulillah*.

Tujuan kami selanjutnya adalah Ayam Betutu cabang Giliimanuk yang terkenal itu. *slurrrppp* Cabang yang kami datangi sepertinya adalah cabang terbaru. Terlihat dari lokasinya yang berada di ruko serta meja kursi makan yang terlihat baru. Kami pesan 1/2 ekor Ayam Betutu lengkap dengan sambal matah, plecing kangkung dan kacang goreng serta es jeruk manis. Bagi yang terbiasa dengan porsi kuli, pesanlah 2 porsi nasi putih. Karena porsi nasinya cukup kecil.

Ketika pesanan kami diantar ke meja, saya sudah bisa membayangkan betapa pedas nan sedapnya masakan ini. Meskipun disediakan sendok dan garpu, makan Ayam Betutu paling nikmat dengan menggunakan tangan (istilah bahasa Jawa-nya muluk). Nasi yang masih hangat, ditambah daging ayam yang sudah dimasak dalam bumbu rempah-rempah, ditambah sambel matah, ditambah kangkung.. Hmmmm... suapan pertama serasa surga!

Saya dan Mbak Lucy menghabiskan Ayam Betutu yang kami pesan tanpa tersisa. Indah? Kan lambungnya ngga bisa terima makanan pedas, hehe... Dia hanya gigit jari melihat butir-butir peluh yang mulai muncul di hidung kami. Mohon maaf, saya tidak sempat mengabadikan momen bahagia ini, hahahaha!

Setelah kenyang, kami turun lagi sedikit untuk mengunjungi Joger cabang terbaru. Meskipun parkir lebih luas, stok basic T-Shirt nya kok menurut saya masih lebih banyak di Joger Kuta ya.. Oh iya, mungkin ini karena faktor kami ke Bali bukan hari libur, saat itu Joger tidak sepenuh biasanya. Dan terus terang, hal itu sangat menyenangkan! Milih baju lebih enak dan antri kasir lebih nyaman. Betul tagline Joger di tas kertasnya yang kalau saya tidak salah ingat bunyinya begini : "Bali hanya ada satu, Joger hanya ada dua dan dua-duanya di Bali. Lebih baik dua daripada satu kalau dirasa satu sudah tidak terasa nyaman lagi."

Saya beli kaos titipan Endah, dan hem untuk saya. Mbak Lucy borong kaos untuk dipakai sendiri dan oleh-oleh keluarga di Malang. Indah? None! Dia naksir jumper warna putih, tapi sayang ukurannya ngga ada yang pas. Dia juga pengen beli kaos, tapi merasa badannya ngga muat di kaos itu. Hasilnya? Indah ngambek sodara-sodara! (masalah ngambek ini baru saya dan Mbak Lucy ketahui pada esok hari, hehe...)

Hari sudah semakin sore. Dari Joger Bedugul, kami pulang ke hotel dengan harapan bisa ke Pantai Semawang untuk menikmati suasana pantai di Sanur yang jauh dari hiruk pikuk Kuta. Jalan pulang ke Denpasar terasa lebih dekat. Mengapa demikian? Karena kami melalui jalur yang benar!

Jadi sebenarnya dari Teuku Umar Denpasar menuju Bedugul, jalur mudah yang harus dilalui adalah : Teuku Umar - HOS Cokroaminoto (Googling Map ajah! Gampang) - Jalan Sempidi - Jalan Raya Lukluk - Jalan Raya Kapal - Jalan Denpasar Singaraja (yang kalo menurut Google Map terdiri dari : Jalan Sembung Werdhibuana - Jalan Perean Tengah Sembung - Jalan Luwus Perean Tengah - Jalan Mekarsari Luwus - Jalan Baturiti Mekarsari - Jalan Pancasari Baturiti).

Kalau sudah masuk Jalan Denpasar Singaraja, itu jalannya lurus ajah sampai Bedugul. Ngga bakal tersesat kok. Balik ke Denpasarnya apalagi. Tinggal ikuti penunjuk jalan aja seperti yang kami lakukan.

Kami sampai di hotel sekitar 17.30 wita. Indah mandi, lalu saya kemudian Mbak Lucy. Setelah Mbak Lucy selesai mandi, acara ke Pantai Semawang terpaksa di-pending. Alasannya? Indah tidur dan ngga bangun sampai besok pagi!!

No comments: