Tuesday, May 17, 2011

K-Drama or J-Drama?

Selama ini saya dijejali dengan K-Drama yang terlalu sering menampilkan ( atau mungkin cerita yang saya tonton terbatas pada ini saja ) cinta segitiga antara Si Kaya dan Si Miskin, dimana si pemeran utama laki-laki selalu mendapatkan pemeran utama perempuan.  Cerita yang ditampilkan pun sambung menyambung menjadi belasan episode (dan ini ucapan Alhamdulillah dari hati yang paling dalam karena sebagian besar produser disana membatasi hingga hanya belasan dan tidak mencapai ratusan seperti tayangan drama di negara yang tidak perlu saya sebut namanya..), yang jika kita ngga nonton episode sebelumnya dapat dipastikan bakal bengong karena ada missing link.

Ditengah kebosanan yang melanda, akhirnya saya mengambil resiko untuk donlot satu serial drama dari Jepang. Mungkin Anda berpikir “Wih, rajin sekali.. Donlot lho.. emang koneksi SMART lancar?”. Alhamdulillah, berkat doa Anda, koneksi SMART dan yang paling penting, server penyedia file film tidak mengecewakan. Kesepuluh-sepuluh seri dramanya berhasil didonlot tanpa suatu halangan apapun.

Lalu, apa perbedaan ataupun kesamaan K-Drama dengan J-Drama? Mana yang lebih saya sukai? Menurut kesimpulan saya, melalui survey singkat yang datanya kurang bisa dipertanggungjawabkan, perbedaan terletak pada penyajian cerita. Cerita K-Drama harus diikuti dari awal hingga akhir. Jika dari episode 1 tiba-tiba Anda menyaksikan episode 5 tanpa melihat episode 4, 3, dan 2, maka Anda seperti orang Indonesia yang sarapan tanpa nasi. Tidak bisa dikatakan sarapan jika Anda belum makan nasi. Tidak bisa dikatakan nonton drama korea jika tidak runtut.

Sementara J-Drama, ada subcerita di masing-masing episodenya, tetapi masih memiliki benang cerita yang sama dari awal hingga akhir. Jadi jika dari episode 1 tiba-tiba Anda menyaksikan episode 5 tanpa melihat episode 4, 3, dan 2, maka Anda seperti orang Indonesia yang sarapan dengan nasi dan kerupuk. Ada yang kurang, tapi masih bisa ditolerir karena Anda sudah makan nasi. Ada yang kurang jika nonton secara acak, tapi masih bisa ditolerir karena subcerita tersebut diselesaikan di episode yang sama. Episode berikutnya akan ada subcerita yang lain yang diselesaikan di episode tersebut.

Persamaan diantara keduanya adalah yang pertama, jumlah episode yang sangat bisa diterima oleh akal sehat, lahir batin, dunia akhirat (Iya, saya tahu, saya sedang lebay..). Jarang sekali saya lihat episode J/K-Drama mencapai puluhan. Kebanyakan hanya berjumlah belasan. Menurut saya hal ini bagus untuk penonton yang pembosan seperti saya. Cerita yang diangkat jelas, dan penulis skenario konsisten menceritakan masalah tersebut tanpa adanya pembelotan cerita secara berlebihan. Yang tadinya ngomongin A ya tetep A, sehingga jumlah episodenya pun ngga banyak. Cerita bisa segera selesai dan bisa digantikan oleh cerita yang lain. Ngga sampai ditambah B, C hingga Z. Jadi J/K-Drama punya penulis skenario yang kreatif dan jumlah artis yang tampil di tipi lebih bervariasi.

Yang kedua, adanya makeup yang fresh dan hairstyle yang ajaib. Dan maaf, pemeran utama laki-laki lebih mendominasi pada persamaan yang kedua ini. Wavy, blow, poni samping adalah beberapa dari hairstyle yang sempat saya perhatikan. Saya ngga tau, apakah kita yang terlalu besar membudgetkan makeup atau mereka yang miskin pilihan warna, sehingga mereka bisa terlihat cantik dan ganteng di tipi tanpa harus terlihat menggunakan bulu mata palsu, softlens, dan bedak dimuka yang terlihat ada alur tetesan keringat saat take close up.

Yang ketiga, wardrobe-nya menginspirasi untuk dicari barang tiruannya. Nonton J/K-Drama ibarat nonton catwalk. Se-ajaib-ajaib-nya baju yang mereka pakai, setidaknya terlihat diambil dari butik/departemen store terkemuka dan tidak terlihat murahan.

Yang keempat, cara mereka mengambil angle gambar sangat indah. Meskipun terkesan menjual mimpi, tapi K-Drama bisa memberikan kesan lux, dan itu menurut saya sangat indah dilihat. Sementara J-Drama, bisa menempatkan masing-masing pemain sehingga komposisi angle gambar pemainnya bisa terlihat seimbang, dan tidak pernah gagal untuk membuat saya berpikir "Wuiiihh.. Keren abis! Kok bisa gitu ya? " 

Dari satu perbedaan dan empat kesamaan yang ada, bisa disimpulkan bahwa J-Drama dan K-Drama menempati posisi yang sama di hati saya. Memang, jumlah K-Drama lebih mendominasi dan hal ini pun diakui oleh warga Jepang sendiri. Bisa dilihat juga dari perbandingan jumlah J/K-Drama yang bisa ditonton secara online, K-Drama lebih produktif dalam menghasilkan drama baru. Tapi overall, keduanya sangat menghibur. Ada beberapa drama yang bahkan bisa memberikan pesan moral pada penontonnya. Seperti film seri “Nobuta wo Produce” yang barusan selesai saya tonton dan yang harusnya merupakan topik tulisan saya saat ini. Tapi karena saya orang Indonesia, maka tidak heran jika harusnya menulis A, tapi ternyata ditambah B, C hingga Z, sehingga bahkan melupakan A.

Film seri macam apakah “Nobuta wo Produce” itu sehingga penting bagi saya untuk menuliskan di blog ini? Tunggu jawabannya setelah pesan-pesan berikut ini...

No comments: