Sempat liat sidang isbat yang disiarkan di tipi sebelum puasa kemarin ngga? Ada yang liat mulai dari awal sampe akhir sidang? Kalo ada, saya angkat topi untuk Anda. Menurut saya Anda termasuk golongan orang-orang yang sabar. Sabar mendengarkan paparan para perwakilan tersebut.
Dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada mereka, I just wis that they could keep their views and comments short. Sudah mulai males ketika diawal mereka memperkenalkan diri dengan ritme yang pelan. Itu baru perkenalan, belum masuk ke pandangan Ormas mereka.
Ngga bisa ya kalo pandangan mereka disampaikan dengan cara :
"Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Perkenalkan, nama saya X perwakilan dari Ormas X.
Kami menyimpulkan bahwa kami belum melihat hilal, sehingga tanggal 1 Ramadhan jatuh pada hari Rabu, 10 Juli 2013.
Wasalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh"
... and go to the next representative.
Bayangkan jika semua undangan yang hadir menggunakan format seperti itu. Betapa singkat dan informatif-nya sidang isbat kemarin. Ngga ada yang membicarakan tentang Ormas nya adalah Ormas Islam tertua ke-3 di Indonesia, atau menggunakan format sidang Tugas Akhir dalam menyampaikan pandangan.
Saya pribadi hanya ingin mendengar kesimpulan akhir dariPemerintah, mengenai kapan jatuhnya tanggal 1 Ramadhan. Mereka (dan para birokrat kita) harusnya bisa mulai menggunakan prinsip singkat jelas padat. Untuk urusan sidang isbat kemarin, yang penting kan kesimpulannya, bukan prosesnya. Ngga usah ketularan penyakit cari muka seperti politisi di Senayan deh.. Politisi yang hanya berbicara indah saat disorot kamera..
No comments:
Post a Comment