Sunday, June 29, 2014

manicure-pedicure pertamaku..

Hari jumat kemarin, saya menghabiskan waktu cuti dengan cara yang centil.

Mampir salon untuk trimming rambut, lanjut dengan mampir MOG untuk meni-pedi.

Untuk trimming di salon, ngga usah dibahas lah yaa.. Model rambut juga ngga berubah, cuman sedikit lebih rapih aja gitu..

Dari situ, saya lanjut ke MOG lt. 3 to have my first manicure and pedicure.


Saya suka dengan kuteks. Ditambah lagi, God give me these beautiful long fingernails. Jadi, dengan tambahan kuteks, my nails are effortlessly beautiful.

Since I'm also a moslem, artinya saya punya maksimal 5 hari dalam sebulan untuk memakai kuteks di kuku saya.

Enough about me, let's talk about the place and process, shall we?

Nama tempatnya Lie Wang Nail. Kalo dilihat dari brosurnya, dia punya 4 lokasi lain di Surabaya. Sementara di Malang, hanya ada di MOG lt.3, bersebelahan dengan SIMCorner Polresta Malang.

Di bagian depan, dia punya 4 sofa pink dengan semacam sink untuk merendam kaki. Di bagian belakang, saya melihat ada tempat tidur, yang I later found out digunakan untuk waxing. Ini agak horor buat saya. Bagian depan dan belakang hanya dipisah oleh gorden. Akan sangat horor ketika in the middle of bikini waxing, somebody open the curtain!!

Oke.. kembali ke topik.

Setelah melakukan deal paket yang saya ambil, saya kemudian duduk di salah satu sofa dengan diberikan palet warna kuteks yang bisa saya pilih untuk kuku kaki dan tangan.

Ngga lama, salah satu mbak-nya menuang air hangat di sink dan meminta saya merendam kaki. Sementara mbak yang lain, mulai mengerjakan tangan kanan saya sambil meminta saya merendam jari kiri di semacam baskom kecil yang sudah disediakan.

Dia menanyakan bentuk kuku apa yang saya inginkan. Oval atau kotak. She then suggested ouval, in which I agreed. Kuku kanan kemudian diberi lotion, dibersihkan kutikulanya, dibentuk oval dan kemudian dihaluskan. Setelah itu, dia mulai mengerjakan kuku kiri dengan proses yang sama, dan meminta saya merendam kuku kanan.

Untuk kuku tangan, saya memilih kuteks berwarna lime green. Mbaknya mengaplikasi layer pertama pada kuku kanan, lalu berganti ke kuku kiri. Setelah itu, kembali mengaplikasi layer ke dua pada kuku kanan dan kiri. Diakhiri dengan memberikan top coat pada kedua kuku tangan. The color doesn't suit my nails very well but I'm still okay with it.

Ketika mbak-nya mulai mengaplikasikan kuteks pada tangan, mbak yang lain, yang sudah dari awal duduk didepan saya, mulai mengerjakan kaki.

Saya ambil paket scrub kaki dengan harga mulai 70rb, tergantung dari kondisi kaki. Scrub ini untuk menghilangkan kapalan dan mengurangi bekas pecah-pecah pada tumit.

To tell you the truth, saya kurang nyaman melihat orang membersihkan kaki saya. Tapi apa mau dikata, itu memang pekerjaan yang harus dilakukan.

Setelah scrub selesai, kuku kaki juga dirapihkan serta dibersihkan kutikulanya.
Mbak yang tadi mengerjakan tangan saya, kemudian berganti mengerjakan kuteks untuk kaki saya dengan tahapan yang sama dengan kuku tangan. The color that I chose? Blue!! And it goes better with my skin tone.

Setelah kuku kaki dan tangan terlapis kuteks, tibalah saat yang membosankan. Proses pengeringan!

Saya berpindah dari sofa menuju alat pengering, duduk dengan menatap tembok, ditiup angin selama lebih dari 20 menit. Serangkaian proses ini kemudian ditutup oleh pengaplikasian vitamin pada kutikula jari dan tangan.

Lesson learned?

Saya bisa cerita ke teman-teman bahwa saya pernah manicure dan pedicure. Saya belajar prosesnya dan menyadari bahwa saya bisa melakukan apa yang mbak-mbak tadi lakukan sendiri di rumah.

Telapak kaki terasa lebih halus karena proses scrub. Sebaiknya tetap dijaga dengan mengoleskan petroleum jelly sebelum tidur, seperti yang selama ini sudah saya lakukan.

1 comment:

Heny Okta Hardianti said...

Hai kak,mani pedi + scrub berapa kak ongkosnya??