Friday, March 4, 2011

Hmm.. Aora TV atau Emergency Fund??

Pada awal saya pindah rumah, saya berkeinginan untuk tidak memiliki TV. Alasan yang pertama dan utama adalah saya tidak ingin nonton sinetron atau berita lebay di stasiun televisi lokal, sehingga jika saya punya TV, harus ada pasang TV Kabel juga. Sementara di awal kepindahan, saya harus mengencangkan ikat pinggang untuk mengumpulkan Emergency Fund atau lazim disebut Dana Darurat.

Emergency Fund sudah saya rencanakan sesuai arahan Suze Orman, seorang perencana keuangan internasional, dimana disarankan untuk kondisi ekonomi saat ini agar memiliki Emergency Fund sebanyak 6x pengeluaran setiap bulan. Dan Emergency Fund ini haruslah diluar tabungan. Jika seseorang hanya punya tabungan saja, dan jumlahnya lebih kecil dari 6x pengeluarannya, maka sama saja orang tersebut tidak punya tabungan. Eureka! Lebih lanjut dia berpendapat, di jaman yang serba susah ini, orang akan makin sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Untuk itu, waktu 6 bulan mencari pekerjaan lain dirasa cukup. Selama ini saya hanya punya tabungan, dan karena event pindahan ini, tabungan saya mencapai titik terendah. I have to start over from the scratch!


Disaat niat baik saya untuk mengumpulkan Emergency Fund, datanglah artikel tentang Aora TV. Paket termurahnya (Paket ASYIK) adalah IDR 59.000,00 per bulan untuk 26 channel. Semua TV Nasional ada kecuali RCTI. Murah kan? Memang, saya pikir juga begitu. Namun kenyataannya, saya masih harus spend some cash to buy a TV set. Jadi jatuhnya mahal, neng…. I don't know about the TV part.but untuk harga segitu, sebandinglah dengan channel2 yang didapat. Toh saya juga jarang ada waktu untuk nonton TV dirumah, paling butuh nontonnya pas weekend aja. Ngga bakal terlalu rugi lah..

Nah, ini kemudian menjadi dilema buat saya. Ngumpulkan Emergency Fund dulu baru sedikit bersenang-senang, ataukah Aora TV dulu plus beli TV plus rak? Saya jadi goyah, nih!

No comments: