Monday, March 14, 2011

jerawat oh jerawat

Kehadirannya ngga pernah diharapkan, dan kepergiannya selalu meninggalkan bekas. Dia bisa datang bergerombol, bisa juga datang sendiri. Tak jarang kedatangannya silih berganti, mati satu tumbuh yang lain. Dia selalu berhasil memilih posisi strategis untuk menampakkan diri. Dalam ilmu desain, dia selalu bisa menjadi focal point saat kita berinteraksi dengan teman2 kita. Dia adalah jerawat!

Saya adalah orang yang menjaga hubungan baik dengan jerawat (whatttt?!?!). Hal ini dibuktikan dengan selalu setianya dia menampakkan wujudnya di muka dan punggung saya. Lalu, jika memang saya sudah lama berinteraksi, kenapa baru sekarang nge-blog tentang jerawat? What's so special about it?

Jerawat saya kali ini muncul karena human error. The human to blame was me. Saya malas untuk bersihkan muka setelah keluar rumah.Akibatnya, muncullah si primadona kita ini. Dia memilih untuk datang sendiri dan lokasi yang dia pilih sekitar 0.5cm dibawah lubang hidung saya yang sebelah kanan. Sangat strategis!


Saya sengaja nunggu hingga muncul kepala jerawat yang warna putih, setelah itu.. hajar bleh!! Tapi selama titik itu belum tiba, I have to endure the pain. Yes, pain. Ini yang membuat jerawat saya kali ini spesial. Selama ini, saya belum pernah (atau pernah, tapi sudah lupa) merasakan sakitnya jerawatan. Bagian bibir atas yang berdekatan dengan jerawat tersebut rasanya cenat-cenut (oooh.. you know me so weeelll..). Apalagi kalo lagi kumat hobi ngga sehat saya, which is suka ngga sengaja nyentuh muka, trus ngga sengaja nyenggol. Wuihh!! rasanya pengen bacok orang. Sakit yang ngga bisa diekspresikan karena faktor harga diri pada lingkungan.

Jadi buat saya, pelajaran yang bisa diambil hari ini adalah :
"Jangan lupa bersihkan muka minimal 2x sehari, sepulang kerja dan sebelum tidur.". Jika tidak, bersiaplah menerima konsekuensi terburuk.

No comments: